RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Rangkuman Praktikum Algoritma dan Struktur Data
Disusun Oleh :
Nama : Bintang Harum Rahmatulloh
NIM : 221080200053
Kelompok : 3
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Materi yang saya lampirkan merupakan hasil rangkuman dari materi praktikum Algoritma dan Pemrogaman satu semester ini dan menjadi salah satu syarat untuk memenuhi tugas Praktikum Algoritma dan Pemrograman. Saya merupakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Studi Informatika. Jika ingin lebih tahu tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa langsung mengakses link umsida.ac.id atau fst.umsida.ac.id
POKOK BAHASAN 1
STRUKTUR DATA, ARRAY, POINTER, DAN STRUKTUR
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh mengenai konsep struktur ata, array, pointer, dan struktur yang menjadi pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari struktur data, dimana konsep array, pointer, dan struktur digunakan untuk merepresentasikan sebuah struktur data, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui konsep dasar struktur data.
b. Memahami konsep array, pointer, dan struktur.
PENY AJIAN (TUTORIAL)
A. Konsep Dasar Struktur Data
Struktur data adalah sebuah bagian dari ilmu pemrograman dasar yang mempunyai karakteristik yang terkait dengan sifat dan cara penyimpanan sekaligus penggunaan atau pengaksesan data.Struktur data bertujuan agar cara merepresentasikan data dalam membuat program dapat dilakukan secara efisien dalam pengolahan di memori dan pengolahan penyimpanan dari program ke storage juga lebih mudah dilakukan
B. Konsep Dasar Array
Array adalah kumpulan elemen-elernen data. Kumpulan elemen tersebut mempunyai susunan tertentu yang teratur. Jumlah elemen terbatas, dan semua elemen mempunyai tipe data yang sama. Jenis-jenis array :
Array Satu Dimensi
Struktur array satu dimensi dapat dideklarasikan dengan bentuk umum berupa: tipe_var nama_var [ukuran];
Dengan:
- Tipe _ var : untuk menyatakan jenis elemen array (misalnya int, char, unsigned).
- Nama_var: untuk menyatakan nama variabel yang dipakai.
- Ukuran : untuk menyatakan jumlah maksimal elemen array.
Contoh : float nilai_ujian [5];
Array Dua Dimensi
Tipe data array dua dimensi biasa digunakan untuk menyimpan, mengolah maupun menampilkao suatu data dalam bentuk tabel atau matriks. Untuk mendeklarasikan array agar dapat menyimpan data adalah :
tipe_var nama_var [ukuranl][ukuran2];
Dimana:
- Ukuranl menunjukkan jumJah/nomor baris.
- Ukuran2 menunjukkan jumlah/nomor kolom.
Jumlah elemen yang dimiliki array dua dimensi dapat ditentukan dari basil perkalian:
ukuranl x ukuran 2.
Seperti halnya pada array satu dimensi, data array dua dimensi akan ditempatkan pada memori secara berurutan.
Array Multidimensi I Dimensi Banyak
Array berdimensi banyakatau multidimensi terdiri dari array yang tidak terbatas hanya dua dimensi saja. Bentuk umum pendeklarasian array multidimensi adalah: tipe_var nama_var [ukuranl][ukuran2] ... [ukuran n];
Contoh : int data_angka [31[6][6];
Yang merupakan array tiga dimensi
Mengakses Elemen Array :
Dalam bahasa C++, data array akan disimpan dalam memori pada alokasi yang berurutan.
Elemen pertama biasanya mempunyai indeks bernilai 0. Contoh :
Float nilai_ tes] S];
Jika pada contoh di atas, variabel nilai_tes mempunyai 5 elemen, maka elemen pertama mempunyai indeks sama dengan 0, elemen kedua mempunyai indeks 1, dan seterusnya. Bentuk umum pengaksesan suatu elemen variable array adalah :
Nama var[indeks];
Gambar berikut memperlihatkan urutan komponen array dalam memori. Untuk variable array nilai_tes :
lnisialisasi Array :
Array dapat diinisialisasikan secara langsung saat pertama kali dideklarasikan
(efisien untuk array berdimensi sedikit).
Contoh : int x[2]={1,2};
Array dapat dideklarasikan terlebih dahulu, barn kemudian diisi elemennya.
Contoh:
int x(2J;
x[O]=l;
x[l]=2;
C. Konsep Dasar Pointer
Pointer adalah sebuah variabel yang berisi lamat variable yang lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjuk ke suatu alamat memori sehingga alamat dari suatu variabel dapat diketahui dengan mudah. Deklarasi ponter :
Operator pointer :
Operator'&' : untuk mendapatkan alamat memori operand I variabel pointer.
Operator '*' : untuk mengakses nilai data operand I variabel pointer.
D. Konsep Dasar Struktur
Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk mengelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah satu kesatuan. Contoh sebuah struktur adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulan, dan tahun.
Mendeklarasikan Struktur :
Contoh pendefinisian tipe data
struktur adalah : struct
data_tanggal
{int tanggal;
Masing-masing tipe dari elemen struktur dapat berlainan. Adapun variabel_strukturl sampai dengan variabel_struktur M menyatakan bahwa variabel struktur yang dideklarasikan bisa lebih dari satu.jika ada lebih dari satu veriabel, antara variabel struktur dipisahkan dengan tanda koma.
Meneakses Elemen Struktur:
Elemen dari struktur dapat diakses dengan menggunakan bentuk : variabel struktur.nama field Antara variabel_struktur dan nama_field dipisahkan dengan operator titik (disebut operator anggota struktur). Contoh berikut merupakan instruksi untuk mengisikan data pada field tanggal :
tgl_lahir.tang
gal=30 int
buIan;
int tahun;
};
Yang mendefinisikan tipe struktur bernama data_tanggal, yang terdiri dari tiga buah elemen berupa tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umumdalam mendefinisikan dan mendeklarasikan struktur adalah :
Struct nama_tipe_struktur
{
Tipe
Fieldl
; Tipe
field2
; Tipe
field3
;
}variabel_strukturl. ... variabel_strukturM;
POKOK BAHASAN 2
LINKED LIST (SENARAI)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur data senarai (list) yang pembahasannya meliputi definisi dan representasi list, jenis-jenis list serta operasi operasi dasar pada list. Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan definisi dan representasi list.
b. Mengetahui jenis-jenis list.
c. Memahami operasi-operasi pada list.
PENY AJTAN (TUTORIAL)
Linked List adalah sejumlab objek atau elemen yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga membentuk suatu list. Sedangkan objek atau elemen itu sendiri adalah merupakan gabungan beberapa data (variabel) yang dijadikan satu kelompok atau structure atau record yang dibentuk dengan perintah struct. Untuk menggabungkan objek satu dengan lainnya, diperlukan paling tidak sebuah variabel yang bertipe pointer. Syarat linked list adalah harus dapat diketahu alamat simpul pertama atau biasa dipakai variabel First/Start/Header. Struktur dasar sebuah list seperti gambar berikut :
lstilah-istilah dalam linked list :
- Simpul
Simpul terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Bagian data
b. Bagian pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya
- First/Header
Variabel First/Header berisi alamat (pointer)lacuan (reference) yang menunjuk lokasi simpul pertama linked list, digunakan sebagai awal penelusuran linked list
- Nil/Null
Tidak bernilai, digunakan untuk menyatakan tidak mengacu ke manapun.
- Simpul Terakhir (Last)
Simpul terakhir linked list berarti tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat ala mat disimpan di field pointer (bagian kedua dari simpul). Nilai null atau nil disimpan di field pointer di simpul terakhir.
Jenis-ienis linked list :
List Kosong
List kosong hanya terdiri dari sebuah penunjuk elemen yang berisi NULL (kosong), tidak memiliki satu buah elemen pun sehingga hanya berupa penunjuk awal elemen berisi NULL.
List Tunggal
List tunggal adalah list yang elemennya hanya menyimpan informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalannya pengaksesan list hanya dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi menjadi tiga jenis yaitu list tunggal dengan kepala (first), list tunggal dengan kepala (first) dan ekor (tail}, serta list tunggal yang berputar.
List Ganda
List ganda adalah sebuah list yang elemennya menyimpan informasi elernen sebelumnya dan informasi elemen setelahnya, sehingga proses penelusuran list dapat dilakukan secara maju dan mundur. List ganda terbagi menjadi tiga jenis yaitu list ganda dengan kepala (first), list ganda dengan kepala (first) dan ekor (tail), serta list ganda yang berputar.
Operasi Dasar pada Linked List :
IsEmpty : Fungsi ini menentukan apakah linked list kosong atau tidak.
Size : operasi untuk mengirim jumlah elemen di linked list.
Create : operasi untuk penciptaan list baru yang kosong.
Insertfirst : operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul pertama.
Insertafter : operasi untuk penyisipan simpul setelah simpul tertentu.
lnsertlast : operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul terakhir.
Insertbefore : operasi untuk penyisipan simpul sebelum simpul tertentu.
Deletefirst : operasi penghapusan simpul pertama.
Deleteafter : operasi untuk penghapusan setelah simpul tertentu.
Deletelast operasi penghapusan simpul terakhir.
POKOK BAHASAN 3
STACK (TUMPUKAN)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur data tumpukan atau stack, dimana stack merupakan suatu kumpulan data yang seolah-olah ada data yang diletakkan di atas data yang lain. Setelah memepelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk:
a. Mengetahui dan memahami definisi stack.
b. Memahami operasi-operasi dasar stack.
c. Memahami representasi statis dan dinamis stack.
PENY AJIAN (TUTORIAL)
Stack adalah kumpulan elemen-elemen yang tersimpan dalam suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya tertentu:
- Penyisipan selalu dilakukan"di atas" TOP
- Penghapusan selalu dilakukan pada TOP
Karena aturan penyisipan dan penghapusan semacam itu, TOP adalah satu-satunya alamat tempat terjadi operasi, elemen yang ditambahkan paling akhir akan menjadi elemen yang akan dihapus. Dikatakan bahwa elemen Stack tersusun secara LIFO (Last In First 0111).
Seperti halnya jika kita mempunyai sebuah tumpukan buku, agar tumpukan buku itu tidak ambruk ketika kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus diambil satu per satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan .
Perhatikan bahwa dengan definisi semacam ini, representasi tabel sangat tepat untuk mewakili stack, karena operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan disalah satu ujung tabel.
Beberapa contoh penggunaan stack adalah pemanggilan prosedur, perhitungan ekspresi artimatika, rekursifitas, backtracking, penanganan interupsi, dan lainlain. Karakteristik penting stack sebagai berikut :
1. Elemen stack yaitu item-item data di elemen stack
2. TOP (elemen puncak dari stack)
3. Jumlah elemen pada stack
4. Status/kondisi stack, yaitu :
- Penuh
Bila elemen di tumpukan mencapai kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke tumpukan. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
- Kosong
Bila tidak ada elemen tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Stack memiliki operasi-operasi pokok sebagai berikut :
Push : Untuk menambahkan item pada tumpukan paling atas.
Void push (item Type x, stack*s)
}
If (full(S))
Printf(“Satuck FULL”);
Else
{
S->Item[S->Count]=x;
++(S->count);
}
}
Pop : Untuk mengambil item teratas
Int pop (Stack S, Item type x)
{
If (Empety (S))
Printf (“stack kosong”);
Else
{
--(S->Count);
X=s->Item(s->Cout);
}
}
Clear : Untuk mengosongkan satck
Void IntializeStack (Stack S)
{
S->Csount=0;
}
IsEmpyt : Untuk memeriksa apakah stack kosong
int Empty (stack*s)
{
return (S->Count==0);
}
IsFull : Untuk memeriksa apakah stack udah penuh
int Full (Stuck S)
{
return (S->Count==0);
}
Representasi stack :
- Representasi statis
Stack dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka stack dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. llustrasi stack dengan representasi statis dapat dilihat pada gambar 3.2 :
- Representasi dinamis
Stack dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori. Uustrasi stack dengan representasi dinamis dapat dilihat pada gambar :
Karena semua operasi pada sebuah stack diawali dengan elemen yang paling atas maka jika menggunakan representasi dinamis saat elemen ditambahkan akan menggunakan penambahan elemen pada awal stack (addfirst) dan saat pengambilan atau penghapusan elemen menggunakan penghapusan di awal stack (delfirst).
POKOK BAHASAN 4
QUEUE (ANTRIAN)
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai antrian atau queue, dimana struktur data hamper sama dengan tumpukan atau stack yang merupakan struktur data yang linier. Perbedaanya adalah operasi penambahan dan pengurangan pada ujung yang berbeda. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengetahui dan memahami definisi antrian.
b. Memahami operasi-operasi dasar pada antrian.
c. Memahami representasi statis dan dinamis pada antrian.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Antrian adalah suatu kumpulan data yang penambahan elemenya hanya bisa dilakukan pada suatu ujung (disebut sisi belakang atau REAR), dan penghapusan atau pengambilan elemen dilakukan lewat ujung yang lain (disebut sisi depan atau FRONT). Prinsip yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out) yaitu elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya.
Penggunaan antrian antara lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembelian tiket), sistem jaringan computer (pemrosesan banyak paket yang dating dari banyak koneksi pada host, bridge, gateway), dan lain-lain.
1. Karakteristrik penting antrian sebagai berikut :
a. Elemen antrian yaitu item-item data yang terdapat dalam antrian.
b. Head/front (elemen terdepan antrian).
c. Tail/rear (elemen terakhir antrian).
d. Jumlah antrian pada antrian (count).
e. Status/kondisi antrian, ada dua yaitu :
- Penuh
Bila elemen di antrian mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
- Kosong
Bila tidak ada elemen antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Operasi-operasi pokok pada antrian diantaranya adalah :
1. Create Membuat antrian baru.
NOEL(CREATE(Q))=0
FRONT(CREATE(Q))=tidak terdefinisi
REAR(CREATE(Q)=tidak terdefinisi
2. IsEmpty Untuk memeriksa apakah antrian sudah penuh atau belum.
ISEMPTY(Q)=True, jika Q adalah queue penuh.
3. IsFull Mengecek apakah antrian sudah penuh atau belum.
4. ISFULL(Q)=True, jika Q adalah queue penuh.
Enqueue/Insert Menambahkan elemen kke dalam antrian, penambahan elemen selalu ditambahkan di dalam elemen paling belakang.
REAR(INSERT(A,Q))=A
ISEMPTY(INSERT(A,Q))=FALSE
Algoritma QINSERT :
a. IF FRONT = 1 AND REAR = N, OR IF FRONT = REAR + 1, THEN OVERFLOW, RETURN
b. IF FRONT := NULL, THEN
SET FRONT := 1 AND REAR := 1
ELSE IF REAR = N,
THEN SET REAR := 1
ELSE
SET REAR := REAR+!
c. SET QUEUE[REAR] := ITEM
d. RETURN
5. Dequeu/Remove Unttuk menghapus elemen terdepan/pertama dari antrian.
Algoritma QDELETE :
a. IF FRONT := NULL, THEN UNDERFLOW, RETURN
b. SET ITEM := QUEUE{FRONT]
c. [FIND NEW VALUE OF FRONT] IF FRONT = REAR, THEN
SET FRONT := NULL AND REAR
;=NULL ELSE IF FRONT = N, THEN
SET FRONT := 1
ELSE
SET FRONT := FRONT+!
d. RETURN
Representasi Queue :
Representasi statis
Queue dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka queue dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi queue dengan representasi statis dapat dilihat pada gambar :
PENDAHULUAN
Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai rekursif. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengetahui dan memahami definisi rekursif.
b. Memahami sifat-sifat rekursif.
c. Mengaplikasikan rekursif.
a
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Fungsi rekursif adalah suatu fungsi yang memanggil dirinya sendiri, artinya fungsi tersebut dipanggil di dalam tubuh fungsi itu sendiri. Contoh menghitung nilai factorial. Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks. Sifat- sifat rekursif :
- Dapat digunakan ketika inti dari masalah terjadi berulang kali.
- Sedikit lebih efisian dari iterasi tapi lebih elegan.
- Method-methodnya dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.
Data yang berada dalam method tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method pemanggil diselesaikan.
POKOK BAHASAN 6
SORTING (PENGURUTAN)
PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menunjukkan beberapa algoritma dalam pengurutan.
b. Menunjukkan bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda satu sama lain.
c. Dapat memilih algoritma yang paling sesuai untuk menyelesaikan suatu permasalahan pemrograman.
PENYAJIAN (TUTORIAL)
Pengurutan data (sorting) didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunkan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang bisa digunakan dalam proses pengurutan yaitu :
• Urutan naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar.
• Urutan turun (descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.
Contoh : data bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau diurutkan menjadi 6, 5, 4, 2. Pada data yang bertipe char, nilai data dikatakan lebih kecil atau lebih besar dari yang lain didasarkan pada urutan relative (collating sequence) seperti dinyatakan dalam tabel ASCII. Keuntungan dari data yang sudah dalam keadaan terurut yaitu :
Data mudah dicari, mudah untuk dibetulkan, dihapus, disisipi atau digabungakan. Dalam keadaan terurutkan, kita mudah melakukan pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus Bahasa, buku telepon. Mempercepat proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali.
Beberapa factor yang berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pengurutan antara lain :
- Banyak data yang diurutkan.
- Kapasitas pengingat apakah mampu menyimpan semua data yang kita miliki.
- Tempat penyimpanan data, misalnya piringan, pita tau kartu, dll.
Beberapa algoritma metode pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :
1. 1. Bubble Sort
Bubble Sort adalah suatu metode pengurutan yang membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka posisinya ditukar. Kalua tidak, tidak perlu ditukar. Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda.
Proses Bubble Sort:
Data paling akhir dibandingkan dengan data di depanya, jika ternyata lebih kecil atau besar maka tukar sesuai dengan kekuatan ( descending atau ascending). Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai data yang paling awal.
Algoritma Bubble Sort :
1. i=0
2. selama (i<N-1) kerjakan baris 3 sampai 7
3. j=N-1
4. selama (j>=i) kerjakan baris 5 sampai 7
5. jika (Data[j-1] > Data[j]) maka tukar Data[j-1] dengan Data[j]
6. j=j-1
7. i=i+1
prosedur yang menggunakan metode gelembung :
void BubbleSort()
{
int i,j;
for(i=1; i<Max; i++)
for(j=Max-1; j>=I; j--)
if(Data[j-1] > Data[j])
Tukar(&Data[j-1], &Data[j]);
}
2. Selection Sort
Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang terkecil kemudian menukarkanya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering dinamakan pivot. Selama proses, pembandingan dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses. Proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lainnya.
Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan deikian seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.
Algoritma seleksi dapat dituliskan sebagai berikut :
1. i=0
2. selama (i<N-1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. k=i
4. j=i+1
5. selama (j<N) kerjakan baris 6 dan 7
6. jika (Data[k] > Data[j]) maka k=j
7. j=j+1
8. Tukar Data[i] dengan Data[k]
9. i=i+1
Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode seleksi :
void SelectionSort()
{
k=i;
for(j=i+1; j<Max; j++)
if(Data[k] > Data[j])
k=j;
Tukar(&Data[i], &Data[k]);
}
}
2. 3. Marger Sort
Algoritma Marge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan pada strategi dovide and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama, pembagian list yang diberikan untuk di-sort ke dalam beberapa sublist yang lebih kecil, dan sort (mengurutkan) dan marge (menggabungkan) sublist-sublist yang lebih kecil ke dalam list yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan cukup mudah karena sublist-sublist tersebut dibagi kedalam dua sublist yang ukuranya adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus diulang sampai sublist itu cukup kecil untuk di-sort secara efisien (umumnya telah terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah marge dua sublist disatukan kembali dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk merge sort ialah sebagai berikut :
A. Untuk kasus n=1, maka tabe a sudah terurut sendirinya (langkah solve)
B. Untuk kasus n>1, maka :
a. DIVINE: bagi table a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian kanan, masing-masing bagian berukuran n/2 elemen.
b. CONOQUER: secara rekursif, terapkan algoritma D-and-C pada masing-masing bagian.
c. MERGE: gabung hasil pengurutan kedua bagian sehingga diperoleh table a yang terurut.
Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar